Setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan sistem pendidikan yang ada di Indonesia, kerap kali pendidikan di Indonesia memiliki permasalahan-permasalahan yang cukup sulit untuk diatasi. Seperti permasalahan kurikulum, aturan perserta didik, maupun alumni yang kurang diperdayakan. Tentunya permasalahan-permasalahan tersebut bisa diatasi jika semua elemen yang terlibat (dari pemerintah hingga rakyat) bersatu padu dan mencari solusi bersama.
Belakangan ini sering kita dengar permasalahan yang terjadi di dunia perguruan tinggi. seperti mahasiswa yang berdemonstrasi dengan anarkis, transparasi keuangan direktorat kampus, sampai masalah antar dua kubu perguruan tinggi (Universitas-Politeknik) negeri yang notabennya kampus mereka adalah milik negara dan bukan milik perseorangan. Banyak terjadinya claim antar kedua kubu tersebut seperti, jalan raya kampus , fasilitas-fasilitas mahasiswa, sampai fasilitas bus kampus yang berkeliling untuk mengantarkan mahasiswa ke tempat mereka mencari ilmu.
Jika kita lihat maupun analisa, yang membuat hati mereka terpecah belah adalah sifat kesombongan dan kebanggan diri "Oknum" yang tidak tahu nama dan rimbanya. sangat disayangkan sekali karena mereka mempersalahkan tanah dan fasilitas milik negara. seperti ucapan salah satu dosen Politeknik Negeri Jakarta , "akibat sebuah SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor: 207/0/1998 yang kurang lebih menjelaskan bahwa dalam sebuah Universitas dilarang didalamnya terdapat sebuah politeknik yang dinaunginya. sehingga Politeknik yang sejatinya sudah berada sejak dulu kala dalam Universitas Negeri tertentu. dianggap "Menumpang" oleh Universitas yang berada di satu wilayah tanah Negara" . Jika diambil kesimpulan melalui analisa historisnya, Tanah Negara adalah tanah rakyat, tanah bersama, dan tanah umum yang bisa dipakai atau digunakan oleh orang banyak dan tanpa terkotak-kotakkan oleh kepentingan-kepentingan tertentu.
Seyogyanya Negara yang beraneka macam suku, budaya, dan keseniannya dapat bersatu padu, saling bekerjasama, dan bahu membahu dalam dunia pendidikan ini. Yaitu mengurangi perbedaan, meninggikan persamaan dan menjunjung tinggi persaudaraan sebangsa dan setanah air. Sehingga dapat terciptanya lingkungan yang kondusif dalam menuntut ilmu, maupun memberikan pelayanan prima terhadap pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, mari kita sama-sama sebagai pemuda yang santun dan orang tua yang mengayomi memberikan pengabdian yang besar kepada negara melalui pendidikan yang menyeluruh, good services, dan menyejahterakan.
Jika kita bahas terus menerus masalah yang ada tanpa mencari dan menjalankan sebuah solusi , tentunya hal itu bisa menjadi hal yang percuma dan sia-sia. oleh karena itu dalam pembahasan ini izinkan saya untuk memberikan pemaparan terkait Universitas-Politeknik.
Setelah siswa-siswi melaksanakan ujian akhir Sekolah maupun Nasional banyak dari mereka yang merasakan kebingungan dalam memilih pijakan hidup selanjutnya di dunia kampus. mereka dihadapkan pilihan-pilihan heterogen yang sangat berpengaruh terhadap masa depannya nanti. dan karena sebelumnya saya telah membahas tentang problematika Universitas-Politeknik, maka pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan beberapa perbedaan mendasar dalam dunia pendidikan tersebut. :
1. Jenis Program
Jenis program yang berbeda antara Universitas (S1,S2,S3) dan Politeknik (D1,D2,D3,D4)
2. Jenis Keilmuan
Jenis keilmuan yang jauh berbeda, tentunya perbedaan yang mendasari adalah Universitas yang lebih condong keAkademisi seperti kedokteran, hukum, sastra, sosial, dsb. sedangkan politeknik lebih condong kesegi praktisi yang mempersiapkan mahasiswanya untuk dunia kerja, yang dipelajari adalah bidang ilmu aplikatif didunia kerja nyata seperti Akuntansi, Teknik sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan Teknik Grafika Penerbitan, dsb
3. Lulusan
Lulusan untuk masing-masing jenjang di politeknik adalah D1 = Ahli pratama, D2 = Ahli muda, D3 = Ahli madya, D4 = Sarjana sains terapan. dan jenjang diatasnya adalah spesialis 1 = Ahli Utama Muda, dan Spesialis 2 = Ahli Utama. sedangkan di Universitas adalah S1 = Sarjana, S2 = Magister, dan S3 = Doktor
4. KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
Nah inilah perbedaan yang unik di masing-masing perguruan tinggi (Universitas dan Politeknik), Politeknik lebih condong ke praktek dan beda dengan saudaranya di Universitas yang lebih condong ke Teori-Teori.
untuk perkuliahan, di politeknik menggunakan sistem seperti yang digunakan dalam industri. salah satunya adalah jam kuliah yang menyerupai jam kerja (08.00-14.00) bahkan ada yang sampai Jam (08.00-15.00). Berbeda dengan Universitas yang jam kuliahnya lebih bebas dan sesuai SKS yang dipilih. dan dengan catatan bahwa kuliah di politeknik SKS yang berlaku adalah "Paket" sehingga mahasiswa tidak bisa memilih-milih mata kuliah, setidak suka apapun dengan mata kuliah tertentu kita diarahkan untuk taat mematuhi dan senang dalam menjalankannya. Hal tersebut dimaksudkan semoga mahasiswa terbiasa dengan dunia kerja, dimana mereka seolah-olah sudah bekerja di suatu perusahaan. Lulusan politeknikpun sangat disiapkan untuk mampu bekerja yang betul-betul mengembangkan keterampilan, untuk mencapai standar yang jelas, teliti, dan relevan dibidangnya masing-masing. catatan tambahan : ketika anda berkuliah D3 di Politeknik dengan alasan lebih cepat lulus, ataupun biar bisa menggunakan biaya sendiri untuk biaya perkuliahan dan ingin melanjutkan perkuliahan di Universitas. hal itu bisa terjadi, yaitu dengan mendaftarkan diri anda di perkuliahan Ekstensi Perguruan tinggi Negeri seperti yang ada di Universitas Indonesia (jurusan Akuntansi) , UNJ, Airlangga maupun di Perguruan Tinggi Swasta seperti di Mercu Buana, Perbanas, dsb.
5. Pergerakan Mahasiswa
Jika kita lihat, bandingkan, dan analisa. dalam segi Pergerakan Mahasiswanya, Politeknik dan Universitas memiliki karakteristik tertentu. Mari kita bahas di Politeknik terlebih dahulu, di Politeknik mayoritas memiliki mahasiswa yang belajar tiga tahun (D3) daripada D4 (empat tahun), sehingga dalam hal ini Pergerakan mahasiswa di Politeknik mempunyai kader-kader yang lebih muda daripada Universitas. hal itu pun terlihat ketika salah satu Politeknik yaitu PNJ (Politeknik Negeri Jakarta) yang tergabung dalam BEM SI (Seluruh Indonesia). Ternyata perwakilan ketua BEM PNJ (Politeknik Negeri Jakarta) yang dijabat oleh mahasiswa tingkat dua (angkatan 2010) lebih muda 1-2 tahun dengan Perwakilan Ketua BEM di Universitas yang dijabat oleh mahasiswa tingkat tiga (angkatan 2009). tentunya di Politeknik memiliki akselerasi dalam segi Organisasi-Organisasi kemahasiswaan. sehingga kader yang diciptakan mempunyai modal keberanian yang tinggi.
Saya rasa cukup sekian dalam pembahasan Universitas-Politeknik. dan untuk para Siswa yang baru lulus dari SMA/SMK/MAN diharapkan bisa lebih bijak, dan memikirkannya dengan matang untuk setiap keputusan dalam memilih Perguruan Tinggi yang diinginkannya. karena pilihan Universitas-Politeknik menyangkut kehidupan masa depan anda! dan ingatlah setiap pilihan ada konsekuensinya. dan jika pilihan sudah ditetapkan, maka optimis, husnudzon, dan bersyukurlah karena anda masih bisa berkuliah dimana saudara-saudara kita yang lainnya belum bisa kuliah dikarenakan faktor biaya dan lain sebagainya.
Source: bukanpujangga